Friday 1 December 2017

Pengujian Arus Pada Motor Slip Ring


“PENGUJIAN ARUS PADA MOTOR SLIP RING”















                                     DOSEN PENGAJAR      : SUNU HASTA WIBOWO, ST, MT
 DI SUSUN OLEH           : NAZMUDIN
 NIM                                 : EO3150054
 SEMESTER / KELAS     : V / LISTRIK A2













KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
2017



1.1. Tujuan :

Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa dapat:

a.         Membaca diagram rangkaian pengujian arus pada motor slipring
b.        Mengetahui karakteristik motor slipring
c.         Mengoperasikan pengujian arus pada motor slipring
d.        Menggambarkan karakteristik motor slipring.

1.2. Peralatan Yang Diganakan
ü  1 Regulator
ü  1 Ampere Meter
ü  Pengaman Motor
ü  Kabel secukupnya
ü  1 Unit kontrol : RPM dan Torsi
ü  Motor slipring
ü  1 Kopling guard
ü  Shaft in guard
ü  Banana plus
ü  Tahanan asut
1.3. Dasar Teori

Motor Slipring memiliki rangkaian kumparan pada ujungnya dan memiliki sejumlah slip ring di belakangnya. Tiap kumparan terhubung dengan salah satu slip ring dimana masing-masing slip ring juga terhubung dengan rangkaian yang sama dengan rangkaian kumparannya. Semisal rangkaian kumparannya berbentuk star maka rangkaian slip ring juga berbentuk star. Umumnya ditiap slip ring dipasang rheostat sehingga kecepatan putaran motor dapat diatur dengan mudah.

 Umumnya rotor jenis ini digunakan untuk beban-beban besar seperti untuk menggerakkan elevator atau lift. Belitan searah pada struktur medan yang berputar dihubungkan ke sebuah sumber luar melalui slipring atau brush. Slipring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor. Banyaknya slipring ada dua buah dan pada tiap-tiap slipring dapat menggeser brostel yang masing-masing merupakan positif dan negatif guna penguatan ke lilitan medan pada rotor. Slipring terbuat dari besi baja, kuningan atau tembaga yang dipasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Untuk membangkitkan arus searah dibutuhkan sebuah system penguat atau Exiter, suplai diperoleh dari pembangkit itu sendiri kemudian disearahkan seterusnya dikembalikan ke rotor melalui slipring.        




1.4. Gambar Rangkaian
Rangkaian Beban





Rangkaian Kontrol


1.5. Langkah Percobaan

1.      Menghubungkan kabel sumber 3 phasa pada Breaker
2.      Menghubungkan keluaran Breaker pada motor yang di hubung star dan salah satu dari 3 fasa nya masuk ke Amperemeter terlebih dahulu
3.      Menghubungkan terminal K L M dari motor slipring menuju tahanan asut
4.      Menghubungkan Tacho generator ke pembaca tacho generatornya (RPM)           
5.      Mensetting Tacho Generator ke skala 1500
6.      Menghubungkan Torsi meter dengan cara mengcouplenya
7.      Menghidupkan rangkaian dengan memutar selector pada tahanan asut kemudian memulai percobaan sesuai dengan tabel data
8.      Membaca alat ukur dan mencatat hasilnya mengamati dan meganalisa percobaan


1.6. Tabel Percobaan

IStart
In
RPM
Torsi
I
VI
I
VI
IS
In
2,5A
-
1,9
-
1200
-
0,1
-
>6
-
1,7
-
1350
0,1




1.7. Analisa
            Dapat kita lihat bahwa saat posisi 1 pada pengasutan nilai arus startnya 2,5A lebih kecil dibandingkan dengan posisi 6 pada pengasutan yang nilai arus start nya mencapai >6A. Namun pada arus nominalnya posisi 6 pada pengasutan lebih kecil di bandingakn dengan posisi 1.tapi untuk kecepatan motornya lebih cepat posisi 6 yaitu 1350 rpm di bandingkan posisi 1 yang bernilai 1200 rpm.

1.8. Kesimpulan
1)      Motor slipring biasanya digunakan pada Lift
2)      ditiap slip ring dipasang rheostat sehingga kecepatan putaran motor dapat diatur Nilai perbandingan star delta 1:3
3)      pada motor ini terdapat sebuah system penguat atau Exiter yang berguna untuk membangkitkan arus searah








No comments:

Post a Comment