“PRAKTIKUM 1”
MENGOPERASIKAN
MESIN MULTI SEBAGAI MOTOR DC SHUNT TANPA TAHANAN ASUT
DOSEN PENGAJAR : ZURAIDAH ST,MT
DI SUSUN OLEH : NAZMUDIN
NIM : EO3150054
SEMESTER / KELAS : IV
/ LISTRIK A2
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
2016
1.1. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa/i dapat :
a. Membaca
diagram rangkaian motor DC shunt tanpa tahanan asut
b. Merangkai
diagram rangkaian sesuai dengan gambar rangkaian
c. Mengoperasikan
motor DC shunt tanpa tahanan asut
d. Menganalisa hasil percobaan
1.2. Peralatan yang digunakan :
- 6
HU DC Stabilizer 240/15
- 1
saklar ON/OFF tiga kutub
- 1
Magnetic powder Brake
- 1
Unit control
- 2
Coupling
- 2
Coupling guard
- 2
Shaft and guard
- 1
Tacho generator
- 1
Mesin multi fungsi
- 1
Volt meter
- 1
Ampere meter
- Kabel secukupnya
1.3. Teori dasar
Motor arus searah ( DC ) adalah suatu mesin listrik yang mengubah
energy listrik arus searah menjadi energy mekanik, yaitu dalam bentuk energy gerak putar atau rotasi. Bila pada penghantar ( lilitan jangkar )mesin arus searah di alirkan arus dan kumparan medan diberi penguatan, maka pada penghantar tersebut timbul gaya sebesar :
F
= Bx I x L ……. Newton
Dimana B adalah kerapatan fluks magnet (Wb/m2,
I adalah arus listrik yang mengalir pada lilitan jangkar ( A ) dan L, adalah panjang penghantar atau sisi kumparan ( m ) Gaya ini menimbulkan torsi (
kopel ) yang besarnya :
M
= C .ɸ. Ia …….. N.m
Belitan medan pada motor shunt,
diparalel dengan jangkar dan terdiri dari banyak belitan dari kawat tipis (kecil ). Bila motor berputar, jangkar memotong medan magnet, sehingga akan timbul gaya gerak listrik( ggl ) yang
berdasarkan hukum
Lenz arahnya melawan tegangan terminalnya, karena itu di sebut ggl-lawan.
U
= E + ( Ia . Ra )……… Volt
Besarnya ggl-lawan ini adalah :
E
= C .n .ɸ …………….Volt
Dimana C adalah suatu konstanta dan n adalah kecepatan putar( rpm )
Untuk
motor kecil dengan daya dibawah 5 HP maka untuk starting bias dengan cara menghubungkan langsung kejala-jala atau di kenal dengan istilah Direct On Line (
DOL ), dengan konsekwensinya arus asut bias mencapai 5-6 kali arus nominalnya.
1.4 Diagram Rangkain Mesin
Serbaguna Yang Dioperasikan Sebagai Motor DC Shunt Tanpa Tahanan asut
1.5. Langkah percobaan
:
1. Merangkai rangkaian sesuai dengan diagram rangakain pada gambar 1.4.1
2. Menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan setelah rangkaian di periksa oleh pengajar
3. Mengatur/setting
control unit sebagai berikut
:
Control
unit
|
1.0
|
Speed
range switch “min -1”
|
300
|
Torque
range switch “Nm”
|
10
|
Operation
mode switch
|
MANI
|
4. Memasukan saklar tegangan DC tetap,
aturlah arus penguat sampai lampu tanda berwarna kuning, kemudian naikan tegangan DC sampai 220 V
5. Menjalankan
motor dengan memindahkan saklar ke posisi ON
6. Membaca besarnya arus pada saat start dan setelah motor berjalan dalam kecepatan nominalnya
7. Memasukan hasil pembacaan arus pada table percobaan 1.6.1
8. memindahkan posisi saklar keposisi OFF setelah selesai melakukan praktikum
1.6. Tabel hasil percobaan
Masukkan hasil percobaan ke dalam tabel 1.6.1 berikut ini :
Mengoperasikan Motor DC Shunt
tanpa tahanan
asut
|
||
|
Itotal ( A )
|
MN ( Nm )
|
Saat
start
|
1,7 x 6 = 10,2
|
3,6
|
Setelah jalan normal
|
1,7
|
3,6
|
1.7. Jelaskan mengapa pada saat start arus startingnya sangat besar
1.8. Analisa
1.9. Kesimpulan
No comments:
Post a Comment