Seismograf
juga sering disebut dengan sebutan sismometer. Sismometer berasal dari bahasa Yunani: seismos gempa
bumi dan metero: mengukur. MenurutGiancoli (2001 : 78)
menyatakan : “Secara umum seismograf adalah alat atau sensor getaran, yang
biasa digunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan
tanah”. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram.
Sebuah seismograf dapat mencatat gempa berbentuk vertical dan
gempa berbentuk horizontal. Ketika terjadi gempa, getaran yang terekam adalah
gelombang primer, karena kecepatan rambatnya paling tinggi, lalu diikuti oleh
rekaman gelombang sekunder yang memiliki kecepatan rambat lebih rendah dari
gelombang primer. Gelombang permukaan datangnya paling akhir karena memiliki kecepatan
rambat paling rendah. Seismograf mencatat semua getaran dan kecepatan rambat
gempa bumi dalam bentuk seismogram. Alat ini sangat sensitif terhadap gelombang seismik
yang ditimbulkan karena gempa bumi, ledakan nuklir dan sumber gelombang seismik
lainnya.
Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan
gempa bumi. Skala Mercalli, Omori, Cancani, dan skala Richter, namun skala
Richter adalah yang paling popular untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang
disebut denganmagnitude (M).
Berdasarkan skala-skala ini orang dapat mengenali kekuatan gempa yang pada
akhirnya berguna untuk mengantisipasi seperti desain konstruksi bangunan dan
jalan raya.
No comments:
Post a Comment