Sunday, 11 June 2017

Pengaturan Kecepatan Dan Karakteristik Motor DC Shunt

PENGATURAN KECEPATAN DAN KARAKTERISTIK MOTOR DC SHUNT

4.1. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan dapat:
a. Menghubungkan diagram rangkaian motor DC shunt untuk tujuan pengaturan kecepatan
b. Mengoperasikan motor DC shunt untuk tujuan pengaturan kecepatan
c. Menggambarkan karakteristik beban dari nilai yang didapat dari pengukuran dan perhitungan
d. Menjelaskan dari karakteristik beban bahwa motor lebih efisien pada kecepatan nominalnya

4.2. Peralatan Yang Diganakan
  • 6 HU DC stabilizer 240/15
  • 1 saklar ON/OFF tiga kutub
  • 1 magnetic powder brake
  • 1 unit control
  • 2 coupling
  • 2 coupling guard
  • 2 shaft and guard
  • 1 tacho generator
  • 1 mesin serbaguna
  • 2 voltmeter
  • 1 amperemeter
  • Kabel secukupnya
4.3. Dasar Teori
Pada tegangan jangkar besar motor DC shunt mengkonsumsi arus besar dan menghasilkan torsi yang besar pula. Oleh sebab kenaikan kecepatan putar, ggl-lawan yang di induksikan besar, sehingga arus jangkarnya menjadi kecil.

Dari persamaan motor DC:
V= E + Ia Ra

V= Kφ n + Ia Ra
Atau
n = V-Ia.Ra/Kɸ


Maka ada 3 cara pengaturan kecepatan motor DC, yaitu dengan:
a.   Mengatur atau mengubah fluks medan (ɸ)
b.   Mengatur atau mengubah tahanan rangkaian jangkar (Ra)
c.   Mengatur atau mengubah tegangan terminal (V)
Tahanan dalam mesin tidak dapat diubah, karena itu tahanan total rangkaian jangkar dapat divariasi dengan rheostat (starter) yang diseri dengan jangkar. Rheostat ini harus mampu dilalui arus jangkar yang besar. Oleh sebab itu diameter kawat yang digunakan pada starter untuk pengaturan kecepatan putar ini harus cukup besar.
Apabila arus exciter diturunkan, ggl-lawan pada jangkar juga turun dan jangkarnya mengkonsumsi arus yang besar sehingga dihasilkan torsi yang besar.
Nilai tahanan diberikan dalam ohm, atau dalam persen sebagai referensi. Dalam percobaan ini, fungsi starter dan regulator medan sebagai pengatur kecepatan.
Harus diperhatikan bahwa rangkaian medan shunt motor yang sedang berjalan tanpa beban, sama sekali tidak boleh dibuka. Hilangnya fluks medan menyebabkan kecepatan motor naik hingga ke suatu harga tinggi yang membahayakan.
Apabila motor shunt dibebani, kecepatan putarnya turun sedikit. Arus rotor dan daya yang dikirimkan, naik sesuai dengan kenaikan beban.
Untuk menentukan karakteristik motor DC, perlu diingat dua rumus pokok, yaitu:
a.   Persamaan kecepatan
n = V-Ia.Ra/Kɸ
b.   Persamaan torsi:
M= Kɸ.Ia
Karakteristik motor DC yang terpenting adalah:
a.   Karakteristik putaran, yaitu putaran sebagai fungsi arus jangkar; n=ƒ(Ia), V konstan,
b.   Karaktristik torsi, yaitu torsi sebagai fungsi arus jangkar; M= ƒ(Ia), V konstan,
c.    Karakteristik mekanis, yaitu putaran sebagai fungsi torsi; n= ƒ(M), V konstan.

4.4. Gambar Rangkaian
 
Gambar 4.4.1 : Diagram rangkaian motor DC shunt untuk pengaturan kecepatan kecepatan dan karakteristiknya.

4.5. Langkah Percobaan
       1. merangkai rangkaian sesuai dengan diagram rangkaian pada gambar 4.4.1
       2. menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan setelah rangkaian diperiksa oleh pengajar

       3. mengatur/setting control unit sebagai berikut:
Control unit
1.0
Speed range switch “min-1”
3000
Torque range switch “Nm”
10
Operation mode switch
MAN 1

4. memasukkan saklar tegangan DC tetap, mengatur arus penguat sampai lampu tanda
     berwarna kuning, kemudian menaikkan tegangan DC sampai 220 V
5. menjalankan motor dengan memindahkan saklar keposisi ON
6. mengatur kecepatan putaran motor dengan cara mengatur besarnya torsi
7. memasukkan hasil pengukuran kecepatan, arus jangkar dan arus penguat dengan nilai
    torsi yang bervariasi pada table 4.6.1

4.6. Tabel Percobaan
Table 4.6.1 Hasil pengukuran keccepatan, arus jangkar dan arus penguat
Pengaturan kecepatan motor DC shunt
Pengukuran
M (Nm)
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
n (rpm)
2300
2210
2160
2100
2010
1930
1880
1840
IA (A)
0.7
1.2
1.7
2.2
2.8
3.6
4.3
5.0
IE (A)
0.45
0.45
0.44
0.44
0.44
0.44
0.44
0.44

4.7. Perhitungan
 Menghitung nilai-nilai yang dibutuhkan untuk melengkapi table 4.7.1. adalah sebagai berikut:
  •  Arus total
Itotal = IA+IE = 4.3 A+0.44 A = 4.47 A
  • Daya masuk (P1)
P1 = U.Itotal= 220 x 4.47 = 1042.8 W
  • Daya keluar (P2)
P2 = M.n/9.55 = 3.5x1880/9.55 = 689 W
  • Efisiensi (ɳ)
ɳ = P2/P1 = 689/1042.8 = 0.66

Table 4.7.1 Hasil perhitungan besarnya arus total (Itotal), Daya masuk (P1), Daya keluar (P2), dan Efisiensi (ɳ)
Pengaturan kecepatan motor DC shunt
Perhitungan
M (Nm)
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
Itotal (A)
1.15
1.65
2.14
2.64
3.24
4.04
4.47
5.44
P1 (W)
253
363
470.8
580.8
712.8
888.8
1042.8
1196.8
P2 (W)
120
231
339
439
526
606
689
770
ɳ
0.47
0.63
0.72
0.75
0.73
0.68
0.66
0.64

4.8 Karakteristik Beban
            Gunakan nilai-nilai pengukuran dan perhitungan menggambarkan karakterstik beban untuk semua fungsi : n, IA,  P1, P2, ɳ = f (M)


4.9 Buatlah Analisa Hasil Percobaan

1 comment: