PENGATURAN
KECEPATAN DAN KARAKTERISTIK MOTOR DC SHUNT
4.1. Tujuan
Setelah
melaksanakan praktikum ini diharapkan dapat:
a. Menghubungkan diagram rangkaian
motor DC shunt untuk tujuan pengaturan kecepatan
b. Mengoperasikan motor DC
shunt untuk tujuan pengaturan kecepatan
c. Menggambarkan karakteristik beban
dari nilai yang didapat dari pengukuran dan perhitungan
d. Menjelaskan dari karakteristik
beban bahwa motor lebih efisien pada kecepatan nominalnya
4.2. Peralatan Yang Diganakan
- 6 HU DC stabilizer 240/15
- 1 saklar ON/OFF tiga kutub
- 1 magnetic powder brake
- 1 unit control
- 2 coupling
- 2 coupling guard
- 2 shaft and guard
- 1 tacho generator
- 1 mesin serbaguna
- 2 voltmeter
- 1 amperemeter
- Kabel secukupnya
Pada tegangan jangkar besar motor DC shunt
mengkonsumsi arus besar dan menghasilkan torsi yang besar pula. Oleh sebab
kenaikan kecepatan putar, ggl-lawan yang di induksikan besar, sehingga arus
jangkarnya menjadi kecil.
Dari
persamaan motor DC:
V= E + Ia Ra
V= Kφ n + Ia
Ra
Atau
n = V-Ia.Ra/Kɸ
Maka ada 3 cara pengaturan kecepatan motor DC, yaitu
dengan:
a. Mengatur atau mengubah fluks medan (ɸ)
b. Mengatur atau mengubah tahanan rangkaian jangkar (Ra)
c. Mengatur atau mengubah tegangan terminal (V)
Tahanan dalam mesin tidak dapat diubah, karena itu
tahanan total rangkaian jangkar dapat divariasi dengan rheostat (starter) yang
diseri dengan jangkar. Rheostat ini harus mampu dilalui arus jangkar yang
besar. Oleh sebab itu diameter kawat yang digunakan pada starter untuk
pengaturan kecepatan putar ini harus cukup besar.
Apabila arus
exciter diturunkan, ggl-lawan pada jangkar juga turun dan jangkarnya
mengkonsumsi arus yang besar sehingga dihasilkan torsi yang besar.
Nilai tahanan diberikan dalam ohm, atau dalam persen
sebagai referensi. Dalam percobaan ini, fungsi starter dan regulator medan
sebagai pengatur kecepatan.
Harus diperhatikan bahwa rangkaian medan shunt motor
yang sedang berjalan tanpa beban, sama sekali tidak boleh dibuka. Hilangnya
fluks medan menyebabkan kecepatan motor naik hingga ke suatu harga tinggi yang
membahayakan.
Apabila
motor shunt dibebani, kecepatan putarnya turun sedikit. Arus rotor dan daya
yang dikirimkan, naik sesuai dengan kenaikan beban.
Untuk
menentukan karakteristik motor DC, perlu diingat dua rumus pokok, yaitu:
a. Persamaan kecepatan
n = V-Ia.Ra/Kɸ
b. Persamaan torsi:
M= Kɸ.Ia
Karakteristik
motor DC yang terpenting adalah:
a. Karakteristik
putaran, yaitu putaran sebagai fungsi arus jangkar; n=ƒ(Ia), V konstan,
b. Karaktristik torsi,
yaitu torsi sebagai fungsi arus jangkar; M= ƒ(Ia), V konstan,
c. Karakteristik
mekanis, yaitu putaran sebagai fungsi torsi; n= ƒ(M), V konstan.
4.4. Gambar Rangkaian
Gambar 4.4.1 : Diagram rangkaian motor DC shunt untuk pengaturan kecepatan
kecepatan dan karakteristiknya.
4.5. Langkah Percobaan
1. merangkai rangkaian sesuai dengan
diagram rangkaian pada gambar 4.4.1
2. menghubungkan rangkaian ke sumber
tegangan setelah rangkaian diperiksa oleh pengajar
3. mengatur/setting control unit sebagai
berikut:
Control
unit
|
1.0
|
Speed
range switch “min-1”
|
3000
|
Torque
range switch “Nm”
|
10
|
Operation
mode switch
|
MAN 1
|
4. memasukkan saklar tegangan DC
tetap, mengatur arus penguat sampai lampu tanda
berwarna kuning, kemudian menaikkan tegangan DC sampai 220 V
5.
menjalankan motor dengan memindahkan saklar keposisi ON
6. mengatur
kecepatan putaran motor dengan cara mengatur besarnya torsi
7. memasukkan hasil pengukuran
kecepatan, arus jangkar dan arus penguat dengan nilai
torsi yang bervariasi pada table 4.6.1
4.6. Tabel Percobaan
Table 4.6.1
Hasil pengukuran keccepatan, arus jangkar dan arus penguat
Pengaturan kecepatan motor DC shunt
|
|||||||||
Pengukuran
|
M (Nm)
|
0.5
|
1.0
|
1.5
|
2.0
|
2.5
|
3.0
|
3.5
|
4.0
|
n (rpm)
|
2300
|
2210
|
2160
|
2100
|
2010
|
1930
|
1880
|
1840
|
|
IA (A)
|
0.7
|
1.2
|
1.7
|
2.2
|
2.8
|
3.6
|
4.3
|
5.0
|
|
IE (A)
|
0.45
|
0.45
|
0.44
|
0.44
|
0.44
|
0.44
|
0.44
|
0.44
|
4.7. Perhitungan
Menghitung nilai-nilai yang dibutuhkan untuk melengkapi table 4.7.1. adalah sebagai berikut:
Menghitung nilai-nilai yang dibutuhkan untuk melengkapi table 4.7.1. adalah sebagai berikut:
- Arus total
Itotal
= IA+IE = 4.3 A+0.44 A = 4.47 A
- Daya masuk (P1)
P1 = U.Itotal=
220 x 4.47 = 1042.8 W
- Daya keluar (P2)
P2 = M.n/9.55 = 3.5x1880/9.55 = 689 W
- Efisiensi (ɳ)
ɳ = P2/P1 = 689/1042.8 = 0.66
Table 4.7.1 Hasil perhitungan besarnya arus total (Itotal), Daya masuk (P1), Daya keluar (P2), dan Efisiensi (ɳ)
Pengaturan kecepatan motor DC shunt
|
|||||||||
Perhitungan
|
M (Nm)
|
0.5
|
1.0
|
1.5
|
2.0
|
2.5
|
3.0
|
3.5
|
4.0
|
Itotal (A)
|
1.15
|
1.65
|
2.14
|
2.64
|
3.24
|
4.04
|
4.47
|
5.44
|
|
P1 (W)
|
253
|
363
|
470.8
|
580.8
|
712.8
|
888.8
|
1042.8
|
1196.8
|
|
P2 (W)
|
120
|
231
|
339
|
439
|
526
|
606
|
689
|
770
|
|
ɳ
|
0.47
|
0.63
|
0.72
|
0.75
|
0.73
|
0.68
|
0.66
|
0.64
|
4.8
Karakteristik Beban
Gunakan
nilai-nilai pengukuran dan perhitungan menggambarkan karakterstik beban untuk
semua fungsi : n, IA, P1, P2, ɳ = f (M)
4.9
Buatlah Analisa Hasil Percobaan
Aja mentep
ReplyDelete