Thursday 30 November 2017

Pengujian Arus Start dan Arus Nominal Pada Motor Hubungan Bintang Dan Delta


“PENGUJIAN ARUS START DAN ARUS NOMINAL PADA MOTOR HUBUNGAN BINTANG DAN DELTA ( Y - ∆ )”















                                     DOSEN PENGAJAR      : SUNU HASTA WIBOWO, ST, MT
 DI SUSUN OLEH           : NAZMUDIN
 NIM                                 : EO3150054
 SEMESTER / KELAS     : V / LISTRIK A2













KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
2017



1.1. Tujuan :

Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa dapat:

a.         Membaca diagram rangkaian motor hubungan bintang dan delta
b.        Mengetahui karakteristik motor hubungan bintang dan delta
c.         Mengoperasikan motor hubungan bintang dan delta
                 d.    Menggambarkan karakteristik motor hubungan bintang,delta dan tabulasi data.
d.        Menjelaskan karakteristik motor hubungan bintang dan delta

1.2. Peralatan Yang Diganakan
·                      1 Regulator
·                      1 Ampere Meter
·                      1 Saklar Y - ∆
·                      Pengaman Motor
·                      Kabel secukupnya
·                      1 Unit kontrol : RPM dan Torsi
·                      Motor rotor sangkar tupai
·                      1 Kopling guard
·                      Shaft in guard
·                      Banana plus
·                      Jumper
1.3. Dasar Teori

Rangkaian Star dan Delta adalah aplikasi yang paling sering digunakan untuk mengendalikan starting awal motor listrik karena memiliki memiliki daya yang cukup besar. Memang diperlukan daya yang cukup besar apabila kita ingin menggerakan sebuah aplikasi motor, rangkaian star ini juga dipakai untuk membuat semuanya menjadi stabil karena sudah dirubah menjadi rangkaian delta.

Fungsi rangkaian star delta adalah untuk mengurangi arus start pada saat pertama kali motor di hidupkan. Karena perbedaan fungsi inilah, star delta paling banyak digunakan pada system starting motor listrik. Dengan fungsi ini tersebut sehingga dapat mengurangi lonjakan arus listrik pada saat motor di starter. Saat saat awal inilah motor tidak dikenakan tegangan penuh. Saat posisi rangkaian lilitan motor dipindahkan menjadi segitiga/delta sehingga tegangan dan arus yang mengalir menjadi penuh.

Cara kerja rangkaian star delta adalah membuat star yang dilakukan pada saat awal tidak dikenakan tegangan secara penuh dengan cara menghubungkan dengan star. Kemudian saat motor telah bekerja serta arus menjadi turun, lalu kita pindahkan rangkaian menjadi delta. Dengan begitu arus arus yang mengalir menjadi penuh.

               


1.4. Gambar Rangkaian





1.5. Langkah Percobaan

1.      Menghubungkan kabel sumber 3 phasa pada Breaker
2.      Menghubungkan keluaran Breaker pada Y - ∆ Switch dan Salah satu dari 3 fasa nya masuk ke Amperemeter terlebih dahulu
3.      Menghubungkan keluaran Y - ∆ Switch (U1, V1, W1 – W2, U2, V2) ke masing – masing terminal pada Motor
4.      Menghubungkan Tacho generator ke pembaca tacho generatornya (RPM)           
5.      Mensetting Tacho Generator ke skala 1500
6.      Menghubungkan Torsi meter dengan cara mengcouplenya
7.      Menghidupkan rangkaian dengan memutar selectornya kemudian memulai percobaan sesuai dengan tabel data
8.      Membaca alat ukur dan mencatat hasilnya
Mengamati dan meganalisa percobaan

1.6. Tabel Percobaan

1ST
In
RPM
M
Keterangan
Y
Y
3A
1
-
1390
-
0,2
Posisi Star
8A
-
3,2
-
1400
0,2
Posisi Delta




1.7. Analisa
            Dapat kita ketahui bahwa arus start pada hubungan delta lebih besar di bandingkan dengan hubungan star itu di karenakan saat hubungan delta hanya melewati satu lilitan di bandingkan dengan hubungan star yang melewati dua lilitan .begitupun dengan arus nominal juga terlihat jauh perbedaan nnya kurang lebih 3x lipat .namun pada kedua hubungan tersebut terlihat perbedaan pada kecepatan motornya walau perbedaanya tidak jauh .

1.8. Kesimpulan
1)      Saat starting menggunakan hubungan star
2)      Saat running menggunakan hubungan delta
3)      Nilai perbandingan star delta 1:3
4)      Fungsi star delta adalah untuk mengurangi arus start pada saat pertama kali motor di hidupkan









Wednesday 29 November 2017

Karakteristik Motor Induksi Rotor Sangkar

1.1. Tujuan :

Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa dapat:

a.         Membaca diagram rangkaian motor induksi rotor sangkar
b.        Mengetahui karakteristik motor induksi rotor sangkar
c.         Mengoperasikan motor induksi rotor sangkar
                 d.    Menggambarkan karakteristik motor induksi rotor sangkar dan tabulasi data.
d.        Menjelaskan karakteristik motor induksi rotor sangkar

1.2. Peralatan Yang Diganakan
·                      1 Tacho Generator
·                      1 Ampere Meter
·                      1 Cos Ñ„ meter
·                      1 Watt meter
·                      1 motor 3 phase
·                      1 coupling
·                      Kabel secukupnya
·                      1 Unit kontrol : Rpm dan Torsi
·                      Motor induksi rotor sangkar 3 phase
·                      1 Magnet Powder Brake
·                      1 Saklar ON/OFF Tiga kutub
1.3. Dasar Teori
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC. Motor induksi terbagi 2 yaitu : Motor induksi satu fase dan motor induksi tiga fase .Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder.Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.
Jenis motor induksi ini terdiri dari tumpukan lempengan besi tipis yang dilaminasi dan batang konduktor yang mengitarinya, tumpukan besi yang dilaminasi tersebut disatukan untuk membentuk inti rotor. Alumunium (sebagai batang konduktor) dimasukan ke dalam slot dari inti rotor untuk membentuk serangkaian konduktor yang mengelilingi inti rotor. Rotor yang terdiri dari sederetan batang-batang konduktor yang terletak pada alur-alur sekitar permukaan rotor, ujung-ujungnya dihubung singkat dengan menggunakan cincin hubung singkat (shorting ring)  atau disebut juga dengan end ring. Motor induksi jenis ini tidak terdapat komutator sehingga tidak memercikan bunga api. Motor induksi jenis ini mempunyai arus awal tinggi, torsi awal rendah dan Kapasitas Overload tinggi.  serta Efesiensi dan faktor kerjanya lebih tinggi dibanding rotor belitan.








1.4. Gambar Rangkaian

         


1.5. Langkah Percobaan

1.      Menghubungkan kabel sumber 3 phasa dan netral
2.      Memulai merangkai sesuai gambar rangkaian dengan menghubungkan salah satu fasanya yaitu fasa R ke Ampere meter
3.      Menghubungkan keluaran ampere meter ke cos Ñ„ meter yaitu pada masukan fasanya yakni no.1 pada cos Ñ„ meternya
4.      Menghubungkan keluaran fasa cos Ñ„ meter yakni no.3 pada cos Ñ„ meternya ke masukan fasa watt meter yakni no. ½
5.      Menyetting U-Over dan Over-I pada watt meter yakni : U-Overnya 300A dan Over-I nya 3A
6.      Menghubungkan no.3 pada watt meter ke masukan motor 3 phase yakni pada terminal U pada motornya
7.      Menghubungkan fasa S dan T ke masukan motor 3 phase masing-masing ke terminal V dan W
8.      Menghubungkan hubung bintang pada terminal motornya pada terminal X,Y,Z nya
9.      Menghubungkan netral ke terminal cos Ñ„ meter ke terminal no.4 dan menghubungkan keluaran terminal netralnya yakni no.5 ke terminal watt meter yakni no.5 pada watt meternya
10.  Menghubungkan tacho generator ke pembaca tacho generatornya (RPM)
11.  Menyeting tacho generatornya yakni ke 1500
12.  Menghubungkan torsi meternya yakni dengan mengcouplenya
13.  Menghidupkan rangkain dengan memutar selectornya kemudian memulai percobaan sesuai dengan tabulasi data yang ada dengan memutar brake pada unit kontrol
14.  Membaca alat ukur dan mencatat hasilnya
Mengamati dan meganalisa percobaan








1.6. Tabel Percobaan

Table 1.6 Tabulasi data Max = 2,7 A-2,5A

I (A)
P(Watt)
Cos Ñ„
RPM
M (Nm)
2,5 A
420 W
0,75
1300
4,2
2,4 A
350 W
0,7
1360
3,9
2,3 A
330 W
0,65
1340
3,4
2,2 A
200 W
0,49
1370
2,1
2,1 A
150 W
0,35
1390
1,4
2,0 A
70 W
0,2
1395
0,4